Rabu, 30 Maret 2016

ITIL DAN COBIT

Nama:bardan santani
Npm  :12114032
Kelas :2ka13


Penjelasan Mengenai I.T.I.L dan C.O.B.I.T

Baiklah, saya akan membahas apa itu I.T.I.L . I.T.I.L merupakan kependekan dari Information Technology Infrastructure Library yang merupakan sekumpulan tata kelola layanan teknologi informasi dalam berbagai bidang serta industri, mulai dari manufaktur sampai dengan finansial, dalam skala industri besar maupun kecil, dan swasta ataupun pemerintah. OGC (Office of Government Commerce) merupakan pihak pengembang penghasil framework I.T.I.L yang berasal dari Inggris. Terdapat dua area/modul dalam I.T.I.L yakni Service Support dan Delivery kemudian menjadi CORE dalam I.T.I.L versi 2 yang kini umum dikenal dengan IT Service Management.

Lalu yang kedua ada C.O.B.I.T , yang merupakan singkatan dari Control OBjective of Information and related Technology yang memiliki pengertian sebagai sebuah pedoman dalam pengelolaan IT yang termasuk input, proses, output, serta proses kontrol yakni dimana terbagi kedalam 4 objektif yaitu ada Planning & Organization (PO), Acquisition & Implementation (AI), Delivery & Support (DS), dan Monitoring dan 34 area kunci.

Nah, dari penjelasan diatas maka bisa disimpulkan bahwa kedua hal tersebut memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain sekaligus saling melengkapi dalam pendekatan IT Governance dan tata kelola layanan teknologi informasi. Jika diperhatikan berdasarkan pada posisi kedua pendekatan tersebut, maka terlihatlah hubungan langsung antara Delivery & Support, yang merupakan komponen dari C.O.B.I.T , dengan ITSM milik I.T.I.L. Hubungan yang dimaksud disini adalah C.O.B.I.T berperan mengatur permasalahan objektif yang harus dicapai oleh organisasi dalam pelayanan IT , sedangkan I.T.I.L disini merupakan best practice cara pengelolaan IT guna mencapai objektif organisasi tersebut.

Demikian tentang informasi seputar di atas.
Sekian & Terima Kasih~

Sumber :
http://www.kajianpustaka.com/2014/02/pengertian-sejarah-dan-komponen-cobit.html
http://itilindo.com/2009/03/17/posisi-itil-dan-cobit/

keterkaitan SIM dengan manajemen SI

Nama    : Bardan santani
Npm      :12114032
Kelas     :2ka13


Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang dibutuhkan sebuah organisasi dengan pengolahan seluruh transaksi yang mendukung fungsi manajemen dalam pengambilan keputusan. SIM meliputi metode dan upaya yang terorganisasi dalam menjalankan fungsi pengumpulan data baik dari dalam atau dari luar organisasi dan mempergunakan komputer dalam prosesnya untuk menghasilkan informasi terkini dan akurat.




                    
Definisi Manajemen menurut para ahli :
  1. Donald W. Kroeber - SIM sebagai sejumlah proses dalam menyajikan informasi kepada para manajer yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional
  2. Gordon B. Davis - SIM sebagai sebuah sistem yang terintegrasi dimana sistem tersebut menyajikan informasi dan berfungsi sebagai bahan pengambilan keputusan dalam organisasi
Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya menjalankan komando yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer. Setelah tahun 200'an, Sistem Informasi Manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan cabangnya. Sistem tersebut dibentuk dalam sistem informasi berbasis komputer.
SIM sendiri mempunyai elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan, yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak komputer, perangkat lunak sistem umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi. Selanjutnya, dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut.

Manfaat Sistem InFormasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan dapat berguna bagi manajemen, maka analis sestem harus mengetahui kebutuhan informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing level manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Maka, tujuan dibentuknya SIM itu supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik menyangkut keputusan rutin maupun keputusan yang strategis.

Manajemen Layanan SI / TI
Manajemen Layanan TI mengacu pada pelaksanaan dan pengelolaan kualitas layanan TI yang memebuhi kebutuhan bisnis. Layanan manajemen TI dilakukan oleh penyedia layanan TI melalui kombinasi yang tepat dari teknologi, manusia, proses, dan informasi


Persaingan bisnis saat ini sudah semakin maju. Masing-masing penyedia layanan bersaing untuk memeberikan layanan yang terbaik agar diminati oleh pelanggan, Kemajuan tersebut didukung dengan adanya teknologi informasi / IT yang turut berkembang di era teknologi. Perkembangan teknologi ini semakin hari semakin kompleks yang memungkinkan segala sesuatu menjadi lebih cepat dan terangkau hingga menyebabkan pelanggan juga memuliki hak atas permintaan yang lebih beragam. Keadaan ini membuat perusahaan memerlukan pendekatan yang lebuh fleksibel untuk integrasi antara layanan TI dengan layanan konvensional perusahaan agar dapat beraing degan perusahaan lainnya yang serupa.

Integrasi yang melibatkan layanan TI dengan layanan konvensional serta semua sumber daya manusia tentunya akan membuat informasi yang dihasilkan juga semakin banyak dan kompleks. Informasi-informasi ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai sumber pengambilan keputusan atas pengembangan bisnis yang dijalankan. Namu, tidak menutup kemungkinan bahwa informasi yang sudah tersimpan rapi menggunakan teknologi informasi seringkali hilang atau jatuh ke tangan yang tidak mmiliki hak semestinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengawasan dan pengontrolan terhadap informasi-informasi yang tersimpan.

Perusahaan yang berfokus pada kepuasan pelanggan dengan menerapkan bantuan teknlogi dalam bisnisnya tentunya akan menghitung ulang biaya yang harus dikeluarkan. Karena penerapan TI juga akan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Bagi perusahaan yang kurang atau bahkan tidak bisa mengolah biaya perusahaan akan mengalami kesulitan bahkan kebangkrutan. Untuk itu, dibutuhkan adanya kontrol atas manajemen layanan terutama manajemen TI atau IT Service Management dan juga pengamanan data untuk kontrol atas informasi yang ada pada manajemen informasi.